Selamat datang di website resmi pengadilan agama bengkulu kelas 1A   Click to listen highlighted text! Selamat datang di website resmi pengadilan agama bengkulu kelas 1A Powered By GSpeech

Tata cara pengaduan dugaan pelanggaran yang dilakukan hakim dan pegawai

 

Tata Cara Pengaduan diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penanganan Pengaduan (Whistleblowing System) Di Mahkamah Agung Dan Badan Peradilan Yang Berada Dibawahnya.

Klik Gambar dibawah untuk menuju Link

logolapor

 

Cara Menyampaikan Pengaduan ke Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA

1. Secara Lisan

    Masyarakat dapat datang langsung ke Meja Informasi di kantor Pengadilan Agama Bengkulu kelas IA dengan     alamat Jl. Basuki Rahmat NO.11 Kota Bengkulu 

2. Secara Tertulis

    Menyampaikan surat resmi yang ditujukan kepada pimpinan, dalam hal ini Ketua Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA. Dengan cara diantar langsung, dikirim melalui Fax. 0736-21225, atau melalui pos ke alamat kantor diatas dan e-mail Pengadilan Agama Bengkulu: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

  • - Pengaduan secara tertulis wajib dilengkapi fotokopi identitas dan dokumen pendukung lainnya seperti    dokumen lainnya yang berkaitan dengan pengaduan yang akan disampaikan. 
  • -  Untuk Formulir Pengaduan bisa diunduh disini.
  • -  atau mengirim lewat modul pengaduan yang sudah kami sediakan disini.

Penerimaan Pengaduan oleh Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA.

1. Pengadilan Agama Bengkulu akan menerima setiap pengaduan yang diajukan oleh masyarakat baik secara     lisan maupun tertulis.

2. Pengadilan Agama Bengkulu akan memberikan penjelasan mengenai kebijakan dan prosedur    penyelesaian pengaduan pada saat masyarakat mengajukan pengaduan.

3. Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu akan memberikan tanda terima, jika pengaduan diajukan secara tertulis.

Mekanisme Pengaduan Dugaan Pelanggaran yang dilakukan oleh Hakim dan Pegawai 

1. 

Sumber Pengaduan

 

a.

Dari Masyarakat

  - Para Pencari Keadilan
- Pengacara
- Lembaga Bantuan Hukum
- Lembaga Swadaya Masyarakat
- Dewan Perwakilan Rakyat
- Sekretariat Kepresidenan dan Wakil Presiden
- Kantor Mentri Pemberdayaan Aparatur Negara
- Komisi Pemberantasan Korupsi
- Komisi Hukum Nasional
- Komisi Ombudsman Nasional
- Komisi Yudisial
- Dan Lain-Lain

b.

Pengaduan dari internal lembaga pengadilan.

  Pengaduan ini ditujukan terhadap aparat lembaga peradilan, yang diajukan oleh warga lembaga peradilan sendiri (termasuk keluarganya) 

c.

Laporan Kedinasan

  Laporan kedinasan ini merupakan laporan resmi dari pimpinan lembaga peradilan mengenai aparat pengadilan yang dipimpinnya.

d. 

Informasi Dari

  - Instansi Lain;
  - Media massa;
  - Isu yang berkembang

2.

Pengaduan ditujukan pada lembaga peradilan;

3.

Proses penanganan pengaduan

  - Pencatatan
  - Penelaahan
  - Penyaluran
  - Pembentukan Tim Pemeriksa
  - Survey Pendahuluan
  - Menyusun Rencana Pemeriksaan
  - Pelaksanaan Pemeriksaan

TAHAP PEMERIKSAAN ATAS PENGADUAN

Pelaksanaan pemeriksaan dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut :

1. Memeriksa Pengaduan

    - Identitas Pengadu

    - Relevansi Kepentingan Pengadu

    - Penjelasan lengkap tentang hal yang diadukannya;

    - Bukti-bukti yang dimiliki pengadu.

2. Memeriksa pihak-pihak yang terkait.Pihak lain yang dapat diajukan oleh pengadu untuk menguatkan dalil-       dalilnya, maupun atas inisiatif tim memeriksa untuk kepentingan melakukan klarifikasi maupun konfirmasi     mengenai pengaduan tersebut.

3. Memeriksa pihak yang diadukan, meliputi :

    - Identitas

    - Riwayat hidup dan riwayat pekerjaan secara singkat;

    - Klarifikasi atas hal yang dilaporkan.

4. Memeriksa pihak lain yang diajukan oleh pihak yang diadukan, yaitu pihak yang dapat menguatkan         dalil-dalilnya. 

    - Memeriksa surat-surat dan dokumen dengan teliti dan seksama, dibuat foto kopinya dan dilegalisir.

    - Mengkonfrontir antara pengadu dengan pihak yang diadukan, atau pihak lainnya (apabila diperlukan).

    - Melakukan pemeriksaan lapangan (bila diperlukan).

     Gambar diatas merupakan Skema Alur Penanganan Pengaduan Masyarakat berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung No. 076/KMA/SK/VI/2009.
Berdasarkan SK KMA Nomor 076/KMA/SK/VI/2009 tersebut Pengadilan Tingkat Banding sebagai voorpost Mahkamah Agung RI diberi kewenangan menangani sendiri pengaduan masyarakat yang masuk, kecuali dalam beberapa hal Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI dapat mengambil alih apabila :

  1. Telapor telah pindah tugas ke pengadilan lain yang berada di wilayah hukum di pengadilan tingkat banding     yang lain
  2. Pengaduan bersifat pending atau menarik perhatian masyarakat
  3. Penanganan pengaduan yang dilaksanakan di pengadilan tingkat banding berlarut - larut.

    Pengadilan Tingkat Pertama diberikan kewenangan sebatas menerima pengaduan dan berkewajiban untuk meneruskan pengaduan tersebut kepada Pengadilan Tingkat Banding atau Mahkamah Agung dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak pengaduan diterima.
    Penanganan pengaduan saat ini mengakomodir pula hak-hak dari para pelapor seperti hak mendapatkan perlindungan kerahasiaan identitas, mendapatkan kesempatan untuk memberikan keterangan secara bebas tanpa paksaan dari pihak manapun, mendapatkan informasi mengenai tahapan, penanganan pengaduan yang disampaikannya serta pelapor berhak mendapatkan perlakuan yang sama dan setara dengan Terlapor dalam pemeriksaan.
    Dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap sistem pengaduan masyarakat, Mahkamah Agung menerbitkan brosur tentang informasi layanan pengaduan masyarakat dan prosedur penyampaian laporan pengaduan yang disebarluaskan melalui Pengadilan Tingkat Pertama maupun Pengadilan Tingkat Banding.